Jenis Visa ke Taiwan dan Syaratnya
Mengutip situs ROC Taiwan, mulai tanggal 13 Oktober 2022, Pemerintah Taiwan membuka pengajuan visa untuk kunjungan wisata dan kunjungan sosial, serta meniadakan karantina. Berikut merupakan jenis dan syarat visa ke Taiwan.
- Formulir aplikasi (Mohon diisi melalui website https://visawebapp.boca.gov.tw kemudian diprint keluar dan ditandatangani oleh yang bersangkutan).
- 1 Fotokopi KK Indonesia atau Fotokopi ITAS/ITAP
- Paspor Asli dan 1 Fotokopi Paspor (halaman data saja) (Paspor harus berlaku 6 bulan ke atas)
- 2 lembar pasfoto berwarna dengan latar belakang putihukuran 4 x 6 (3 bulan terakhir)
- Surat keterangan kerja
- Rekening tabungan (3 bulan terakhir)
- Dokumen pelengkap lainnya. Jika diperlukan, TETO berhak mengajukan interview atau minta dokumen lain kepada pemohon
- Formulir aplikasi (Mohon diisi melalui website https://visawebapp.boca.gov.tw kemudian diprint keluar dan ditandatangani oleh yang bersangkutan)
- 1 Fotokopi KK Indonesia atau Fotokopi ITAS/ITAP
- Paspor Asli dan 1 Fotokopi Paspor (halaman data saja) (Paspor harus berlaku 6 bulan ke atas)
- 2 lembar pasfoto berwarna dengan latar belakang putihukuran 4 x 6 (3 bulan terakhir)
- Rekening tabungan (3 bulan terakhir)
- Surat keterangan kerja di Indonesia
- Surat undangan dari Taiwan
- Dokumen pelengkap lainnya. Jika diperlukan, TETO berhak mengajukan interview atau minta dokumen lain kepada pemohon
3. Visa Kunjungan Keluarga
- Formulir aplikasi (Mohon diisi melalui website https://visawebapp.boca.gov.tw kemudian diprint keluar dan ditandatangani oleh yang bersangkutan)
- 1 Fotokopi KK Indonesia atau Fotokopi ITAS/ITAP
- Paspor Asli dan 1 Fotokopi Paspor (halaman data saja) (Paspor harus berlaku 6 bulan ke atas)
- 2 lembar pasfoto berwarna dengan latar belakang putih ukuran 4 x 6 (3 bulan terakhir)
- Surat keterangan kerja
- Rekening tabungan (3 bulan terakhir)
- Fotokopi KTP Taiwan atau Paspor Taiwan (Warga negara Taiwan), ARC Taiwan (warga negara asing)
- KK Taiwan kerabat yang berada di Taiwan 3 bulan terakhir
- Bukti hubungan keluarga
- Dokumen pelengkap lainnya. Jika diperlukan, TETO berhak mengajukan interview atau minta dokumen lain kepada pemohon.
Yang perlu Anda lakukan hanyalah, masuk ke situs web Blinkvisa dan kirimkan permintaan Anda, kami akan mengurus proses lengkap permohonan Visa Inggris mulai dari menyiapkan dokumen Anda hingga mendapatkan visa berdasarkan pedoman ahli visa kami.
Jenis-Jenis Visa Taiwan
Visa Taiwan dikategorikan menjadi 10 jenis utama, berdasarkan tujuan kunjungan dan identitas pemohon:
Sumber Gambar: www.roc-taiwan.org
Harap dicatat bahwa persyaratan visa dapat berubah sewaktu-waktu, oleh karena itu disarankan untuk selalu memeriksa persyaratan visa terbaru yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Taiwan atau menghubungi agen perjalanan yang terpercaya untuk informasi yang paling akurat.
Visa Taiwan Overseas Chinese
Selain jenis visa di atas, Taiwan juga memiliki visa overseas chinese. Visa Taiwan "Overseas Chinese" adalah visa khusus yang ditujukan untuk keturunan warga negara Tionghoa yang kini tinggal di luar negeri.
Beberapa hal yang perlu diketahui tentang visa Taiwan Overseas Chinese:
Berapa Biaya Visa Taiwan?
Biaya visa Taiwan bervariasi tergantung pada jenis visa dan jenis paspor yang Anda miliki. Berikut perkiraan biaya pembuatan visa Taiwan untuk pemilik paspor Indonesia:
Biaya visa dibayarkan dalam dolar Taiwan (NT$) di Kantor Ekonomi dan Budaya Taipei di Indonesia (KDEI) atau Pusat Aplikasi Visa Taiwan (VAC). Anda dapat membayar biaya visa dengan uang tunai atau kartu kredit/debit. Perlu diingat bahwa biaya visa tidak termasuk biaya layanan yang mungkin dikenakan oleh KDEI atau VAC.
Jakarta (ANTARA) - Sulit mendapatkan pekerjaan di Indonesia membuat semakin banyak orang memutuskan untuk bekerja di luar negeri, salah satunya di Taiwan.Taiwan, sebuah pulau di Asia Timur yang dikenal dengan ekonominya yang berkembang dan peluang kerja yang lebih baik dibandingkan banyak negara lain di kawasan sekitarnya.Taiwan sering kali juga disebut sebagai wilayah yang diperintah oleh Republik Tiongkok, meskipun dalam praktiknya pemerintahan berjalan pada tingkat nasional dan lokal.Bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau yang sebelumnya dikenal sebagai TKI (Tenaga Kerja Indonesia), Taiwan adalah salah satu destinasi populer. Gaji rata-rata yang ditawarkan menjadi salah satu alasan utama mengapa Taiwan menarik perhatian banyak pekerja Indonesia.Dilansir dari BP2MI, mulai 1 Januari 2023, upah minimum pekerja di sektor formal di Taiwan mengalami kenaikan sebesar NTD 1.150, atau sekitar 4,56%, yang sebelumnya NTD 25.250 menjadi NTD 26.400 per bulan, jika dikonversi ke rupiah dengan kurs hari ini yaitu sekitar Rp 484,35 per 1 NTD, gaji tersebut setara dengan Rp 12.783.640 per bulan. Selain itu, upah minimum per jam juga meningkat dari NTD 168 menjadi NTD 176.
Kenaikan upah ini berlaku bagi pekerja di berbagai sektor seperti manufaktur, konstruksi, serta perawatan di panti jompo atau rumah sakit (nursing home). Nelayan (fisherman) yang bekerja di Taiwan juga mendapat manfaat dari kenaikan ini.Namun, kenaikan gaji juga diiringi dengan peningkatan premi asuransi ketenagakerjaan dan kesehatan yang harus dibayarkan oleh pekerja. Premi asuransi ketenagakerjaan naik dari NTD 530 menjadi NTD 581, dan premi asuransi kesehatan dari NTD 392 menjadi NTD 409.
Meskipun ada peningkatan biaya asuransi, gaji yang diterima oleh PMI di Taiwan tetap lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Bagi mereka yang bekerja di sektor formal maupun informal, kenaikan ini memberikan kelegaan dari segi penghasilan, namun pekerja juga harus mempertimbangkan biaya asuransi yang turut meningkat.
Bagi calon PMI yang mempertimbangkan bekerja di Taiwan, penting untuk memahami rincian ini untuk melakukan perencanaan keuangan. Tidak hanya melihat aspek gaji yang lebih tinggi, tetapi juga menyiapkan diri terhadap biaya hidup dan kewajiban lainnya, seperti asuransi. Mempersiapkan dana cadangan untuk kebutuhan tak terduga, memahami regulasi setempat dan mengetahui hak-hak pekerja migran adalah langkah penting yang juga harus diketahui.Baca juga: Berapa gaji pekerja dan supervisor di pabrik?Baca juga: Berapa rata-rata gaji pilot di Indonesia?Baca juga: Solidaritas Hakim Indonesia nyatakan Aksi Cuti Bersama selesai
Pewarta: Allisa LuthfiaEditor: Alviansyah Pasaribu Copyright © ANTARA 2024
Mulai 1 Juli mendatang, biaya pembuatan visa untuk mengunjungi Australia akan meningkat 6 hingga 40 persen, tergantung jenisnya.
Peningkatan biaya ini diumumkan Pemerintah Australia saat mengumumkan anggaran federal 2023-2024, kemarin malam, yang juga menyebutkan alasannya untuk meningkatkan proses pembuatan visa dan "prioritas" lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak memenangkan pemilu tahun lalu, Partai Buruh telah mengurangi waktu proses pembuatan visa.
Sementara itu, biaya untuk pembuatan visa bisnis dan investasi bagi kalangan pemilik bisnis, investor, dan pengusaha yang ingin memperluas usahanya di Australia akan naik 40 persen, dari AU$9.195 menjadi AU$12.873.
Con Paxinos, wakil presiden dari lembaga Migration Institute of Australia mengatakan kenaikan tersebut akan baik untuk Pemerintah Australia, tetapi "sangat signifikan" akan memberatkan bagi mereka yang ingin datang ke Australia.
"Jelas, apa yang dikatakan Pemerintah Australia adalah mereka akan dapat memperoleh pendapatan itu dari orang-orang yang akan mengajukan visa," katanya.
"Namun, akan sangat sulit bagi banyak keluarga yang memang perlu mengajukan visa-visa jenis tertentu [yang dibutuhkan."
Tahun keuangan ini Pemerintah Australia menganggarkan 190.000 orang untuk program migrasi permanen, atau berkurang 5.000 orang dibanding tahun keuangan sebelumnya.
Beberapa yang disebut dalam anggaran tahun 2023-2024 terkait imigrasi lainnya:
Roshana Rasheed asal Sri Lanka yang tinggal di Adelaide mengaku kecewa dengan naiknya biaya pengajuan visa di Australia.
"Sepertinya mereka sangat ingin mendapatkan uang," kata Roshana.
"Saya rasa orang-orang masih akan datang, hanya saja menjadi lebih sulit."
Yang juga mengkhawatirkan dirinya adalah tidak adanya dukungan lebih lanjut bagi pendatang baru ke Australia.
Ia mencontohkan dirinya yang tidak bisa mendapat pekerjaan di bidangnya sejak datang ke Australia, meski ia sudah punya pengalaman.
Saat ini dia bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi, itu pun di bidang 'entry level'.
"Kemampuan saya sebenarnya ada dalam daftar yang dibutuhkan, tapi pemerintah Australia tidak melakukan apa-apa."
"Pemerintah Australia ingin uang kita, tapi perlu ada juga dukungan yang terus diberikan kepada kita."
Lembaga Settlement Council of Australia (SCOA), yang mewakili penyalur bantuan bagi migran dan pengungsi baru, juga mengatakan mereka yang baru datang tidak cukup diperhatikan
"Mereka yang bekerja di layanan bantuan pendatang baru didorong bekerja sampai titik habis," kata Sandra Elhelw Wright, direktur eksekutif SCOA.
"Tanpa dana yang memadai kita akan melihat lebih banyak organisasi penyedia bantuan untuk migran baru yang terpaksa kehilangan pekerja dan mengurangi layanan mereka, meninggalkan migran dan pengungsi yang seringkali tidak bisa mencari nafkah sendiri."
Yeganeh Soltanpour, presiden dari Council of International Students Australia (CISA)Dewan Mahasiswa Internasional Australia (CISA) mengatakan menyambut baik pembatasan jam kerja, karena menurutnya banyak pelajar internasional yang bekerja di "jam-jam yang tidak semestinya".
"Kita sekarang akan dibatasi bekerja 48 jam per dua minggu yang artinya bekerja tiga hari dalam seminggu dan dalam kasus mahasiswa internasional seperti saya, kebanyakan dari kami selama ini juga sudah bekerja tiga hari seminggu," katanya.
Menurut mahasiswi MBA di University of Adelaide itu, yang perlu ditingkatkan adalah perlindungan dan dukungan bagi pelajar internasional agar tidak dieksploitasi,terutama mereka yang bekerja di kawasan regional.
Pemerintah Australia juga akan mengeluarkan aturan baru untuk membatasi siapa saja yang bisa belajar di sini setelah Menteri Dalam Negeri Clare O'Neil mengatakan terlalu banyak mereka yang datang menggunakan visa pelajar untuk mendapatkan status permanen dan bukannya untuk belajar.
"Saya kira dalam semua sistem ada saja yang bisa disalahgunakan, dan ada yang sengaja datang dengan alasan yang tidak benar," kata Yaganeh.
"Namun saya kira mayoritas mahasiswa internasional, saya yakin mereka datang dengan maksud untuk belajar."
Mahasiswa internasional di Sydney, Shawn Zheng, mengatakan ia merasa optimis dengan peluangnya untuk bisa menjadi 'Permanent Resident' (PR), setelah tahu jika jumlah yang akan diterima tidak terlalu berubah.
"Pengurangannya tidak terlalu signifikan, dibandingkan dengan tahun keuangan lalu dan proporsi migrasi terampil juga tidak banyak berubah," kata Shawn.
"Saya pikir tahun keuangan berikutnya juga akan sama dengan tahun ini, meski mungkin akan sedikit lebih sulit."
Tapi ia merasa prihatin dengan kebijakan bagi migran terampil yang terus berubah.
Misalnya, ia khawatir persyaratan untuk izin tinggal permanen yang akan diubah dengan memasukkan pengalaman kerja di Australia, sehingga bisa berdampak pada rencananya.
Kepala eksekutif dari lembaga Settlement Services International Violet Roumeliotis mengatakan ia ingin melihat penambahan jalur migrasi terampil bagi mereka yang datang ke Australia dengan alasan kemanusiaan, seperti pencari suaka dan pengungsi, atau biaya pembuatan visa yang dibebaskan bagi mereka.
"Jalur ini memungkinkan program pemukiman kembali pengungsi untuk melanjutkan fokus pada pengungsi yang memiliki kebutuhan besar, serta kemitraan internasional," katanya.
Dia menambahkan program percontohan, seperti 'Skilled Refugee Labour Agreement Pilot' dan 'Community Refugee Settlement', sudah memberikan bukti jalur seperti ini layak dan hambatan-hambatan yang ada bisa diatasi.
"Memperluas jalur migrasi terampil untuk jalur kemanusiaan akan membantu mengatasi kekurangan keterampilan yang kritis di Australia, bermanfaat secara sosial bagi para pengungsi dan masyarakat lain, serta meningkatkan kesadaran publik yang lebih besar dan dukungan bagi penyediaan jalur kemanusiaan yang terencana," katanya.
Simak beritanya dalam bahasa Inggris
Ingin mencoba peruntungan untuk mendapatkan Visa Kerja Australia? Pernahkah Anda mendengar tentang program General Skilled Migration? Dan siapa yang bisa mengikuti program ini? Bagaimana cara saya mendaftar?
Saya yakin Anda mempunyai banyak pertanyaan tentang program ini. Jadi, mari kita cari tahu!
General Skilled Migration adalah program yang memungkinkan orang-orang yang mempunyai keterampilan bekerja untuk mendapatkan visa kerja Australia, bermigrasi dan bekerja di Australia baik untuk sementara atau permanen.
Program visa ini memiliki poin test, yang berarti kandidat harus memenuhi persyaratan poin minimum. kandidat yang mempunyai skill dapat mengajukan permohonan untuk program visa ini dengan sponsor independen, negara bagian / teritori, atau sponsor kerabat yang memenuhi syarat.
Pekerja di seluruh dunia yang pekerjaan dan pendidikannya terdaftar dalam daftar pekerjaan bisa mendaftar di dalam program visa ini.
Program General Skilled Migration memiliki tiga jenis visa kerja Australia yang berbeda. Masing-masing visa kerja Australia dalam program migrasi ini memiliki kriteria dan persyaratan yang berbeda.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Visa Kerja Australia / General Skilled Migration Program, silakan lihat detailnya di bawah ini.
tirto.id - Sebelum bepergian ke luar negeri, seseorang harus melengkapi sejumlah dokumen seperti tiket, paspor, hingga visa.
Paspor merupakan bukti identitas, sementara visa adalah dokumen izin masuk seseorang ke suatu negara yang bisa diperoleh di kedutaan di mana negara tersebut mempunya Konsulat Jenderal atau Kedutaan Asing.
Dikutip dari laman Kantor Imigrasi Pemalang, Visa diterbitkan oleh negara tujuan atau negara yang akan dikunjungi. Visa berfungsi sebagai tanda bukti bahwa kita diizinkan masuk ke suatu negara dalam kurun waktu tertentu.
Visa berisi tentang informasi yang tergantung dari kebijakan negara masing-masing. Akan tetapi hal wajib yang harus ada di visa adalah tujuan negara yang hendak dikunjungi.
Salah satu negara yang membutuhkan visa bagi WNI yang akan berkunjung adalah Taiwan. Sebelum pergi ke Taiwan, seorang WNI harus mengajukan visa sebagai izin masuk, yang akan dikeluarkan oleh yang memiliki wewenang.
Terdapat beberapa jenis visa, tergantung pada tujuan dan fungsinya. Berikut penjelasannya, seperti dikutip dari laman OCBC INSP.
Visa transit dibutuhkan oleh seseorang yang sedang dalam perjalanan dan diharuskan transit di suatu negara lebih dari 24 jam.
Pekerjaan biasanya mengharuskan seseorang untuk pergi atau tinggal di luar negeri beberapa waktu. Di saat itulah mereka membutuhkan visa kerja.
Jenis visa ini paling sering digunakan oleh seseorang untuk bepergian ke luar negeri, biasanya dengan tujuan liburan.
Tidak hanya pekerja, pelajar yang sedang menjalankan sekolah di luar negeri juga wajib memiliki visa pelajar agar bisa melanjutkan pendidikan di negara tersebut.
Visa diplomatik wajib dimiliki oleh seseorang yang mendapatkan tugas diplomatis ke luar negeri sebagai perwakilan dari Republik Indonesia.
Serahkan Dokumen ke Kantor TETO
Datang ke Kantor TETO (Taipei Economic and Trade Office) di Jakarta antara pukul 8.30 - 11.30 WIB. Serahkan formulir yang sudah dicetak dan dokumen-dokumen yang diperlukan ke loket visa. Kemudian Anda akan mendapatkan kertas pembayaran di kasir dan lakukan pembayaran ke loket awal.
Langkah 2: Aplikasi Standard Business Sponsorship (SBS)
Perusahaan yang akan menjadi sponsor harus mengajukan permohonan Standard Business Sponsorship (SBS) segera setelah mereka memverifikasi bahwa mereka memenuhi syarat untuk mencalonkan Anda. Kontrak yang disebut SBS dengan pemerintah Australia mengizinkan perusahaan di Australia menunjuk warga negara asing untuk posisi yang memerlukan kualifikasi tingkat tinggi. Durasinya lima tahun.
Jika perusahaan Anda sudah pernah mengajukan dan telah menerima SBS, mereka dapat melewati tahap ini.
Cara Apply Visa Taiwan
Proses apply visa Taiwan bisa bervariasi tergantung pada jenis visa yang Anda ajukan dan negara asal Anda. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk mengurus visa Taiwan:
Verifikasi dan Pengambilan visa
Petugas akan melakukan verifikasi dokumen dan memberitahu kapan visa bisa diambil. Proses pembuatan Visa Taiwan biasanya memakan waktu dua hingga tiga hari kerja. Anda bisa datang ke kantor TETO seisai jadwal informasi kapan visa selesai.
Untuk saat ini Taiwan membetikan bebas visa kunjuangan wisata selama 14 atau 30 hari kepada lebih dari 40 negara, memcakup negara-negara Asia Tenggara di antaranya: Brunei, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina. Dokumen yang diperlukan:
Bagi pemegang paspor darurat atau paspor sementara, dapat mengajukan visa pada saat tiba di bandar udara ROC, dengan masa periode tinggi 14 atau 30 hari, persyaratan sama seperti atas.
Bila memiliki visa atau izin tinggal dari negara Amerika Seikat, Kanada, Inggris, Jepeng, Australia, New Zealand, Korea dan Uni Eropa Schengen yang masih berlaku (termasuk PR) ataupun yang telah diterbitkan dalam tahun terakhir (tidak termasuk visa kerja) dan tidak ada catatan pelanggaran bagi pengunjung dari negara Indonesia mendapatkan izin masuk ke negara Taiwan dengan masa peroide tinggi hari, Untuk informasi pengisian formulir online, silahkan masuk ke situs berikut. https://niaspeedy.immigration.gov.tw/nia_southeast/
Syarat Mengurus Visa Taiwan
Syarat dan prosedur pengurusan setiap jenis visa Taiwan Karena itu, Anda perlu memilih visa yang sesuai dengan tujuan Anda melancong ke negara tersebut. Berikut syarat pengajuan visa Taiwan berdasarkan jenisnya:
Sumber:https://en.mofa.gov.tw/